Usai subuh ini, ingin saya berkongsi sebuah puisi untuk mereka yang bergelar sahabat. Pagi ini hati ini benar-benar terimbau kenangan terindah yang kami cipta suatu ketika dahulu. Saat dimana kami masih bertatih mengenal apa itu erti sebuah perjuangan. Namun, itu yang bernama kenangan, dan adakalanya kenangan itu jika diingat kembali mencengkam. Biarlah waktu yang menentukan perjalanan kami. Allah punyai kuasa atas segalanya dan Dia lebih tahu apa yang terbaik untuk dilakarkan dalam kanvas hidup kita.


~Pernah ada masa-masa~
Pernah ada masa-masa dalam persahabatan kita
kita rapat bagai api dan kayu
bersama menyala, saling menghangatkan rasanya
hingga terlambat untuk menginsafi bahawa
tak tersisa dari diri-diri selain debu dan abu

Pernah ada waktu-waktu dalam ukhuwwah ini
kita terlalu akrab bagai awan dan hujan
merasa menghias langit, menyuburkan bumi
dan melukis pelangi
namun tak sedar,hakikatnya kita saling tidak memiliki

Disatu titik lalu sejenak kita berhenti, menyedari
mungkin hati kita telah terkecualikan dari ikatan iman
bahkan saling nasehat pun tak lain bagai dua lilin
saling mencahayai, tapi masing-masing habis dimakan api

Kini saatnya kembali pada iman yang menerangi hati
pada amal salih yang menjulang bercabang-cabang
pada akhlak yang manis,lembut dan wangi
hingga ukhuwwah kita menggabungkan huruf-huruf menjadi kata
yang dengannya kebenaran terbaca dan bercahaya..

~Salim A.fillah~

Perkongsian, Jundatullah (Riyadhus Solihin 17.10.11)

1 comments:

Rintihan HambaMu berkata...

Bila orang merasa dirinya besar,dia lupa akan salahnya,hanya sahabat yang setia sanggup membuka matanya.

WELCOME TO THIS SITE!